Lebak, PublikBanten.id BAYAH - Menjelang tahun baru 2024 sejumlah tempat pengisian bahan bakar minyak (SPBU) di Lebak Selatan alami Kekosongan karena pasokan tak lancar. Selasa 26 12/2023.
Beberapa hari ini sebelum Natal pengiriman BBM jenis Pertalite sedikit tersendat ke SPBU 34-42316 Warunghuni di Kecamatan Panggarangan dan SPBU 34-42306 di Kecamatan Bayah. Hingga sering habis karena banyak nya pengguna kendaraan roda dua (2) maupun roda empat (R4) yang berlibur.
Ketika insan media mencoba mencari informasi dengan menemui Pengelola SPBU 34-42316, Pangarangan, mengatakan.
"Sejak tiga (3) hari sebelum hari Natal 2023, pengiriman BBM dari Pertamina di Gerem Merak sudah tersendat dikarenakan armada untuk melakukan pengiriman kurang di tambah banyak armada pengangkut BBM banyak yang rusak. Hal tersebut di dapat dari penjelasan pihak perusahaan tracking (pengiriman BBM) yang di sampaikan pada kami pihak SPBU, mengakibatkan b kekosongan di tanki SPBU kami, " ucap Riki.,
Lanjut Riki, "pada tanggal 26 Desember hari ini, kami sudah order enam (6) mobil tanki dengan jumlah 100 ribu liter kurang lebih, " jelasnya.
Masih menurut keterangan Riki pengelola SPBU Panggarangan, "terkait adanya pengisian pada jerigen, kami tidak pungkiri ada namun mereka itu nelayan beli langsung ke SPBU, menggunakan jerigen atau kompan. Dan kami tetap melayani mereka (Nelayan_Red) meskipun beli menggunakan jerigen, " ungkapnya.
"Apalagi menjelang malam tahun baru 2024, sudah dapat di pastikan pembeli atau pengguna BBM baik kendaraan roda dua dan roda empat akan bertambah 100℅. Terus terang kami (Pihak SPBU_Red) tidak bisa berbuat banyak jika terjadi kelambatan pengiriman atau pasokan dari Pertamina, " terang Riki.
"Kami sudah melakukan permohonan pada SBM Pertamina untuk memprioritaskan pasokan pengiriman BBM ke wilayah Lebak Selatan. Dan untuk diketahui, kami pihak SPBU tidak pernah mengarahkan pemilik kendaraan roda empat (R4) untuk melakukan pembelian berkali - kali, " tukas Riki.,
Sementara pengelola SPBU 34-42306 Bayah, Abdul saat dikonfirmasi,
Mengatakan. "Di Bayah ada ratusan perahu nelayan, baik nelayan lokal mau pun nelayan dari Binuangeun, Cimandiri, Pulomanuk dan Sawarna, mereka setiap hari mengunakan BBM jenis Pertalite. Sementara kebutuhan nelayan di Bayah saja yang tercatat di kami itu kurang lebih ada 178 nelayan. Sebagai pengguna BBM jenis Pertalite, dan kebutuhannya perhari kurang lebih 35 liter per perahu untuk mesin tempelnya.
"Ditambah kebutuhan warga di Kecamatan Bayah, Kecamatan Cilograng dan Kecamatan Cibeber pemilik kendaraan roda dua dan roda empat, mereka setiap hari beli ke SPBU Bayah atau ke SPBU Panggarangan. Contoh seperti penebang pohon, dan alat pemotong rumput, penggilingan kelapa dan banyak lagi, mereka membeli menggunakan jerigen atau kompan, " jelas Abdul.
Lanjut Adul, kami melakukan pembatasan atau pembelian untuk nelayan, dapat dilayani hingga pukul 12 siang. Dikarenakan beberapa hari ini pasokan BBM dari Pertamina kurang lancar hingga dua (2) tanki tanam SPBU milik kami sering kosong sehingga dispenser pengisian hanya beroperasi hanya satu (1) nozzle, sehingga mengakibatkan antrian, " tutup Abdul.
Baca juga:
Memahami Saham dan Cara Membeli Untuk Pemula
|
Rapli salah satu dari pengendara roda dua (2) yang sedang antri untuk membeli Pertalite di SPBU Bayah yang ditemui insan media pada pukul 20.00, Selasa 26 Desember 2023, mengatakan.
"Saya warga Kampung Jatake baru pulang kerja, setiap hari saya beli BBM jenis Pertamak dan selalu mengisi di SPBU Bayah dan kadang di SPBU Panggarangan, dan baru berapa hari ini sebelum Natal, terjadi antrian di karenakan hanya satu tempat pengisian yang beroperasi. Kalau sebelum Natal antiran ga ada, ditambah stok Pertamak ada dan Pertalite juga banyak, " ungkapnya.
Sementara Joan pengendara roda empat (4) yang juga sedang mengantri, menjelaskan.
"Biasanya antrian lancar tidak ada 5 menit, namun 2 hari sebelum Natal terjadi antrian panjang. mungkin karena tempat pengisian Pertamak sudah beberapa hari ini kosong di tambah pasokan Pertalite kurang banyak lancar, " ungkap pengendara roda empat warga Cikotok.
( Red*/tim Media)